Minggu, 25 Oktober 2015

BEKERJASAMA DALAM TEAM

BEKERJASAMA DALAM TEAM 

Mata Kuliah             : Softskill Teori Organisasi Umum
Materi                       : Bekerjasama Dalam Team
Kelas                        : 2KA24
Nama Kelompok      : Afify Marus (10114399)
                                    Ahmad Jamaludin (10114571)
                                    Goldy (14114605)
                                    Ranu Ramadhan (1D114171)


BEKERJASAMA DALAM TEAM


Kelompok
Kelompok (group) adalah dua  atau lebih individu yang berinteraksi satu dengan yang lain guna mencapai sasaran bersama.  Kelompok memiliki berberapa  karakterisitik ketika dua atau lebih individu saling berinteraksi. kedua, kelompok meyediakan struktur untuk pekerjaan dan interaksi dianatar anggotanya. Ketiga, anggotanya dapat menampilkan peran teknis spesifik, kepemimpinan, penyelesaian masalah, dan sisi emosional. Dan keempat  setiap anggota kelompok memiliki sasaran bersama.
Salah satu memahami definisi dari kelompok adalah dengan memikirikan tiga persyaratan yang harus dipenuhi sebuah kelompok. Persyaratan pertama terkait dengan ukuran(size). harus terdapat dua atau lebih individu untuk membentuk sebuah kelompok. Walaupun terdapat persyaratan ukuran minimum, tidak ada batasan jumlah maksimum. Persyaratan kedua adalah, harus terdapat pertukaran atau komunikasi antara individu yang membentuk kelompok.  Artinya, mereka harus berinteraksi satu dengan yang lain dengan cara tertentu. Persyaratan terakhir adalah, adanya usaha untuk mencapai sebuah sasaran bersama.  juka tidak adanya sasaran bersama, tidak ada pula apa yang kita sebut kelompok.

Karakteristik Kelompok :
1.       Komposisi
Komposisi kelompok berhbungan dengan kemiripan anggota kelompok satu sama lain. Anggota” kelompok homogen memiliki sejumlah karakteristik yang serupa. Karakteristik ini mungkin saja terkait karakteristik  demografik (ras, gender, latar belakang, sosial –ekonomi, pendidikan, usia atau latar belakang).
2.      Hierarki Status
Status dan jabatanmerupakan istilah serupa hingga sering kali digunakan secara bergantian.
3.      Peran (roles)
Setiap jabatan dalam struktur kelompok memiliki peran yang menentukan perilaku yang diharapkan dari si pemegang jabatan.

Tahap-Tahap Pembentukan Kelompok :
1.      Tahap pembentukan(Forming)
Tahap pertama perkembangan kelompok adalah tahap pembentukan, dan tahap ini ditandai oleh adanya ketidakpastian (dan sering kali juga kebingungan) mengenai sasaran, struktur , dan kepemimpinan kelompok. Aktivitas cenderung berpusat pada usaha anggota untuk memahami dan memberikan definisi mengenai sasaran-sasaran.
2.      Tahap Konflik (storming)
Tahap konflik bisa disebut tahap emosional, karna cenderung ditandai oleh banyaknya konfrontasi. dimana muncul kompetisi antar anggota kelompok demi mendapatkan penugasan yang diharapkan dan perselisihan pendapat mengenai perilaku-perilaku terkait tugas dan tanggung jawab seseorang.
3.      Tahap pembentukan Norma(Norming)
Tahap normalisasi ditandai dengan adanya kerja sama dan kekompakan. tahap ini juga merupakan tahap dimana kohesivitas kelompok mulai berkembang secara signifikan. Penukaran Informasi secara terbukakerap terjadi, demikian pula penerimaan atas perbedaan pendapat, serta usaha pencapaian sasaran-sasaran yang telah disetujui bersama.
4.      Tahap penunjukan Kinerja (Perfoming)
Tahap penunjukan kinerja adalah tahap saat kelompok berfungsi sepenuhnya. Struktur kelompok telah ditetapkan dan setiap anggota memahami dan menerima perannya masing” dengan baik.
5.      Tahap Pembubaran (Adjourning)
Tahap Pembubaran merupakan tahap berakhirnyaaktivitas kelompok.

Team Work
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut Poin-Poin Teamwork Yang Baik:

a. Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan
kepentingan.

b. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.

c. Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan
apa yang saya tidak bisa.

d. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.

e. Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.

f. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi
minus jika tidak ada saling pengertian.

g. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal
sukses bersama.

h. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan
segera terealisasi.

i. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team.
Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama
bermuara kemana?

j. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan
mempercepat proses pencapaian target.

k. Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan
kerjasama.

l. Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak
perlu waktu yang lama.

m. Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.




Implikasi Manajerial
Implikasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti sebab oleh sebab itu implikasi manajerial di bidang team atau kelompok mengakibatkan banyaknya keuntungan yaitu kegiatan kelompok yang dapat lebih direncakan karena ada proses management team.


Daftar Pustaka : Perilaku dan manajemen organisasi karya John M. Ivancevich, Robert
                           Konopaske, Michael T. Matteson



Komunikasi

KOMUNIKASI

Mata Kuliah             : Softskill Teori Organisasi Umum
Materi                       : Bekerjasama Dalam Team
Kelas                        : 2KA24
Nama Kelompok      : Afify Marus (10114399)
                                    Ahmad Jamaludin (10114571)
                                    Goldy (14114605)
                                    Ranu Ramadhan (1D114171)





Mata Kuliah             : Softskill Teori Organisasi Umum
Materi                        :Komunikasi &Bekerjasama Dalam
Team
Kelas                          :2KA24
Nama Kelompok      :  Afify Marus (10114399)
                                     Ahmad Jamaludin (10114571)
                                     Goldy (14114605)
                                     Ranu Ramadhan (1D114171)



KOMUNIKASI

Komunikasi

Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Arti Penting Komunikasi

Komunikasi itu sangat penting untuk kehidupan sehari-hari dalam kehidupan kita juga harus berkomunikasi kepada orang sekitar kita.

Jenis-Jenis Komunikasi :

Komunikasi Lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.

Proses Komunikasi :
1.      Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2.      Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3.      Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirimpesan.
4.      Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5.      Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
6.      Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
7.      Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
Proseskomunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:


Proseskomunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :

  1. Perspektif psikologis.
  2. Perspektif mekanis.
8.      Perspektif Psikologis
Perspektif ini merupakan tahapankomunikator pada prosesencoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasiinterpersonal.
9.      Perspektif Mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal.
Komunikasi ini dibedakan :
  1. Proseskomunikasi primer.
  2. Proseskomunikasi sekunder.
  3. Proseskomunikasi linier.
  4. Proseskomunikasi sirkular.
10.  ProsesKomunikasi Primer
Proseskomunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media.
11.  ProsesKomunikasi Sekunder
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.
12.  ProsesKomunikasi Linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
13.  ProsesKomunikasi Sirkular
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.

Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi Efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
Tujuan Komunikasi Efektif :
Tujuan Komunikasi  Efektif  Memberi  kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima  pesan. Sehingga tercipta  feed back yang baik antara pemberi dan penerima pesan.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila memenuhi tiga hal berikut :
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Prinsip Dasar Komunikasi Efektif :
1.      Respect (Respek) Respect
adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Anda menghargai Lawan Bicara sama halnya dengan menghargai diri sendiri. Prinsip menghormati ini harus selalu Anda pegang dalam berkomunikasi. 

2.      Empathy (Empati) Empathy
 adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain.  Anda mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara Anda.








Bentuk Komunikasi Efektif:
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :  Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan fisik.
- Sikap tubuh dan cara berjalan.
- Ekspresi wajah.
 - Sentuhan
Hambatan Komunikasi Efektif Kerangka berpikir Terdesak waktu Bahasa kelompok Mendengarkan secara selektif  Perbedaan Status Kredibilitas sumber Perbedaan nilai Persepsi  Semantik Komunikasi efektif terwujud bila terjadi kesamaan pemahaman antara pengirim dan penerima.
Hal-Hal Yang Perlu di Perhatikan Dalam Komunikasi Efektif
• Berkomunikasi pada suasana yang menguntungkan.
• Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan di mengerti.
• Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
• Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
• Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.




Implikasi Manajerial
         
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :


1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan

formulasi kebijakan.

2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.








Daftar Pustaka : Perilaku dan manajemen organisasi karya John M. Ivancevich, Robert
                           Konopaske, Michael T. Matteson


Kamis, 22 Oktober 2015

Bentrok Oknum TNI vs Polri di Polman, Seorang Aparat Tewas Tertembak

Bentrok oknum anggota TNI versus anggota Polri terjadi di sirkuit Permanen Sport  Center Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (30/8/2015) jelang sore. Seorang anggota TNI, Prada Yuliadi, tewas tertembak.
Ratusan penonton berlari mengamankan diri masing-masing ketika melihat kericuhan dua kubu aparat tersebut.
Tidak sedikit penonton yang panik, histeris ketika mendengar tembakan berkali-kali aparat bersangkutan. Kabarnya, pemicu bentrokan adalah kesalahpahaman antara aparat dari TNI satuan Kompi dan Polri dari unit Patroli Motor.

Kronologi
Penembakan terjadi berawal dari kericuhan antara seorang anggota TNI Kodim 1401/Majene Praka Laksmono dan anggota Patmor Reserse Polman Bribda Ambo Sikki .Keributan itu diawali ketika Praka Rusmono sementara menonton balapan dengan anggota kru MMS racing Team Majene bernama Umar (27) asal Kecamatan Banggae timur kabupaten Majene.
Tiba-tiba ia didatangi beberapa anggota Patmor dan diminta untuk tidak menonton di atas lintasan balapan.
Namun salah satu rekan Praka Laksmono anggota team kru MMS racing Team Majene terkena tongkat anggota Patmor sehingga hampir terjatuh di parit.
Praka Laksmono yang tidak terima menghampiri anggota patmor dan menyampaikan ," Jangan begitu pak saya juga anggota."
Beberapa anggota patmor Res Polman yang melihat kejadian tersebut tidak terima langsung mendorong dan memukul Praka Laksmono.
Usai keributan setelah mereka didamaikan.
Sekitar dua jam kemudian, tiba-tiba terjadi penembakan yang belum diketahui asalnya dan mengenai perut Prada Yuliadi.
Prada Yuliadi langsung dibawa ke rumah sakit Polewali dan dinyatakan meninggal dunia. (*)


Solusi
Terkait bentrok anggota TNI-Polisi yang menewaskan anggota Kompi Bantuan (Kiban) Batalyon Infateri (Yonif) 721 Prada Yuliardi sudah dibahas khusus para menteri di Jakarta, kemarin. Di sisi lain, menurut peneliti, proses kasus tersebut mengkhawatirkan. Bentrok sejumlah oknum Patroli Motor (Patmor) satuan Sabhara Polres Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dengan anggota Kompi Bantuan (Kiban) Batalyon Infateri (Yonif) 721 Makkasau Polman, menjadi agenda khusus dalam Rapat Koordinasi tingkat menteri di Gedung Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015) pagi.

Rapat dihadiri diantara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menkum HAM Yasonna Laoly, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkominfo Rudiantara, dan MenPANRB Yuddy Chrisnandi. Selain membahas insiden di Sirkuit Permanen Sport Center, Jl Stadion, Kelurahan Pekkabata, Polman, Minggu (30/8/2015) lalu, rapat yang digelar di Ruang Bima Kemenko itu, juga membahas rencana demo buruh di DKI Jakarta, juga hadir pimpinan lembaga negara, seperti Kepala BIN Sutiyoso, Kepala Bais Soleman B Ponto, Pangdam Jaya Letjen Agus Sutomo, Jaksa Agung Prasetyo, Kepala Bakamla Laksamana Desi Albert Mamahit, Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama (Ahok). Usai rapat tertutup itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan (67) memberi keterangan pers. Dia menilai kasus perkelahian anggota Polri dan TNI yang menewaskan seorang Prajurit Dua (Prada) Yuliardi itu, bukan hal yang serius.